add Facebook admin Haflah Garudany -- Hanya dimengerti ketika terjadi -- Bawalah yang kau temui walau bukan yang kau cari

09 November 2010

M. Natsir

Alangkah baiknja sekiranja pudjangga2 kita meletakan Conan Doyle dan Manfaluthi barang sebentar dan mentjari inspirasi dalam gudang lagu2 lama dan tjerita2 lama bangsa kita sendiri, jang sekarang masih banyak jang belum dipedulikan. (KH. M. Natsir dalam "Capita Selecta")

04 November 2010

Perpustakaan Referensi Kerajinan dan Seni Budaya

Perpustakaan Kerajinan Jawa Barat itu akhirnya meluncur juga, tepatnya 22-24 Oktober peluncuran itu digelar di Gg. Jawa Barat Craft Center (JBCC).
Setelah sekian bulan mengikuti program pelatihan dan menjadi relawan perpustakaan kerajinan Jawa Barat... saat yg dinanti itu pun menjadi hajat kami para pengurus dan relawan sekalian memeriahkan keberadaanya.
(Logo-na didamel ku Haflah...nyandak dadasar konsepna tina logo Dekranasda Jabar..!!! Hehe..! dengan ini berarti nambah deh koleksi kreasi logo yg haflah buat terpakai..salahsatunya dibuat untuk QWT 2)

berikut salah satu laporannya yang diambil dari harian Republika, 27 Oktober 2010

Perajin pun Memiliki Perpustakaan Khusus


Arie Lukihardianti
Perlu diakui, indeks minat baca masyarakat di Jabar terus meningkat. Seiring dengan itu, jumlah perpustakaan pun terus bertambah. Harapannya, pada setiap sudut kota tersedia tempat bacaan bagi warga...


Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranas) Jabar mencoba untuk meningkatkan wawasan keterampilan anggotanya. Caranya dengan mendirikan perpustakaan dengan tujuan menambah ilmu pengetahuan para pengrajin.
Benar, pengrajin pasti membutuhkan referensi buku untuk meningkatkan kemampuannya. Wajar, bila di perpustakaan itu lebih didominasi oleh buku-buku bertemakan keterampilan. Selam ini, nyaris tidak ada perpustakaan yang khusus menyediakan buku-buku bagi para pengrajin.
Pengurus Dekranasda Jabar patut diapresiasi dalam mendirikan perpustakaan itu. Mereka cukup tanggap atas kebutuhan referensi buku bagi para pengrajin. Sebagian ruangan di gedung Jawa Barat Craft Center (JBCC) itu pun dijadikan perpustakaan kerajinan Jabar.
Di Jabar, baru kali ini ada perpustakaan khusus untuk para pengrajin. Perpustakaan Kerajinan Jabar itu diresmikan oleh Kepala Badan Perpustakaan dan Kearsipan Daerah (Bapusipda) Provinsi Jabar, Dedi Junaedi, akhir pecan lalu. (sebenarnya oleh Farid Muttaqin Juhaeri, Bidang Program dan Organisasi Dekranasda Jabar yg menggantikan Ibu Netty Heryawan selaku ketua Dekranasda yang berhalangan hadir, tepatnya 22 oktober 2010, -pengurus blog)
“Kami sangat menyambut baik keberadaan perpustakaan kerajinan Jabar ini. Perpustakaan itu sangat dibutuhkan para pengrajin, “ Ujar Dedi. Perpustakaan kerajinan ini masuk dalam kategori perpustakaan khusus.
Dalam aturan standar perpustakaan, idealnya perpustakaan khusus memiliki 1.000 judul buku dengan jumlah 2.500 eksemplar. Saat ini, perpustakaan kerajinan Jabar baru memiliki 500 judul buku. Oleh karena itu, pengelola perpustakaan harus terus melengkapi koleksi bukunya.
“Bapusipda Jabar, tentunya akan membantu pengelola perpustakaan kerajinan untuk melengkapi buku,” katanya. Dedi berharap, semua pengrajin di Jabar bisa memanfaatkan perpustakaan ini untuk mengembangkan produknya.
Dengan demikian bisa meningkatkan perekonomian semua pengrajin. Perpustakaan seperti ini, tegas Dedi, baru dimiliki oleh Provinsi Jabar. Provinsi Lain yang ada di Indonesia, belum ada yang mendirikan perpustakaan yang berisi buku-buku khusus tentang kerajinan.
Kehadiran perpustakaan itu pun memberi kesempatan kepada pengrajin untuk menulis dan membuat buku. Buku-buku tulisan pengrajin itu akan diterbitkan dan bisa menambah koleksi perpustakaan kerajinan.
Untuk menarik pengunjung, perpustakaan pun dilengkapi koleksi buku tentang motivasi dan hiburan. Bahkan, ke depannya akan tersedia buku langka. Pengelola Perpustakaan Kerajinan Jabar, Deni Rachman menambahkan, perpustakaan ini dibuat karena JBCC berperan sebagai rumah pengrajin.
Dengan demikian, sudah selayaknya JBCC memiliki perpustakaan sendiri. Tema-tema buku yang disajikan seputar kerajinan, seni budaya, bisnis, manajemen usaha, dan literasi. Tidak hanya dalam bentuk buku, pihaknya pun menyediakan dalam bentuk digital.
“Kami berharap, perpustakaan ini bisa menjadi referensi bagi penggiat,” tegas Deni. Pihaknya ingin menjadikan perpustakaan kerajinan Jabar menjadi pusat informasi dan referensi kerajinan. Sebelum meresmikan perpustakaan ini, pihaknya sudah melakukan berbagai persiapan. Dari mulai menyediakan tenaga pustakawan, pelatihan perpustakaan, pengadaan media informasi Koran dan majalah, pembenahan ruangan, hingga pengadaan koleksi bukunya.
“Perpustakaan ini diproyeksikan bisa mendorong kekayaan seni dan budaya Jabar agar tetap lestari, berkembang, dan semakin dikenal oleh masyarakat.” Katanya. Perpustakaan kerajinan Jabar beroperasi setiap Senin hingga Jum’at pada pukul 09.00 WIB hingga 16.00 WIB. Saat jam istirahat, perpustakaan akan tutup selama satu jam, yaitu pukul 12.00 WIB hingga 13.00 WIB.
Deni menjelaskan, perpustakaan tersebut terbuka juga untuk umum. Bisa jadi, masyarakat umum yang mendatangi perpustakaan itu bisa termotivasi untuk menjadi pengrajin.
“Semakin banyak pengrajin, tentu akan mengikis ancaman pengangguran,” tambahnya. Kata dia, pengembangan ilmu keterampilan merupakan siasat untuk mengurangi jumlah pengangguran.

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...