Serpih Cinta
Senyum anggun sang purnama
Mengalun mengumandangkan perang cinta
Menyerang kalbu yang tengah di mabuk rindu
Menghunus dada para pendekar asmara
Prajurit malam tak mampu tidurkan laskar cinta
Mesiu dingin tak mampu menembus benteng kasih saying
Kegelapan di ketinggian langit da di kedalaman lautan
Nurani cinta tak sekedar menerangi itu
Ada hasrat bergejolak di dada ini
Bergejolak dan terus memuncak
Jika bunga dan kumbang ditakdirkan sepasang
Ku tak mau jadi kumbang itu
Dan jika purnama sebagai lambang perpaduan cinta
Aku ingin purnama itu tidak ada
Mencari
Ku tanya pada fakir, adakah tuhan?
Ah, tak sama ruginya dengan agnotisisma
Tak perlulah raga khianati jiwa
Meski selamat dan senang jadi hikayat
Lantas kutanya tentang mati
Wahyunya menjawab dalam agama
Yang tak rampung dengan ilmu dan filsafat
Agama yang mana yang harus dijunjung?
Memento Mori
Memento Domini
Ajaran Isa mendidik kami
Dalam bimbingan tentang mati
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Untuk Post-kan komentar:
mulailah mengetik komentar anda kemudian pada kolom select profile pilih Anonymous..(pilih yag lain juga boleh, jika ada. Kemudian Klik 'Poskan komentar'.
Wilujeng!!!